Facebook

 


Breaking News

NGAKU WARTAWAN, PULUHAN PREMAN DI PELALAWAN PERAS MASYARAKAT

 



PELALAWAN - Puluhan preman mengaku wartawan di sepanjang jalan lintas timur, Kabupaten Pelalawan mulai meresahkan masyarakat, parahnya lagi kelompok preman ini diketahui ugal-ugalan mengejar truk colt diesel yang melintas di daerah-daerah pesawangan.


Selain mengejar secara brutal, kelompok preman yang menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua itu menghentikan pengendara truk tersebut juga menggeledah barang bawaan yang melintas itu. 



Menurut keterangan dari salah seorang pemilik warung yang sering melihat aksi para preman tersebut, kelompok yang terdiri dari puluhan orang itu mengaku wartawan akan menghentikan kendaraan yang mereka curigai membawa barang ilegal dan memeras sopir. 


"Katanya mereka wartawan, tapi saya lihat apa yang dilakukan mereka seperti polisi yang sedang razia, setelah mereka kejar, mobil mereka berhentikan dan digeledah," ungkap salah seorang pemilik warung kopi yang tidak ingin menyebutkan namanya itu.


Lebih lanjut, pemilik warung kopi itu menjelaskan bahwa aksi premanisme yang dilakukan kelompok yang mengaku oknum wartawan itu biasanya dilakukan pada malam hari. "Biasanya mereka akan datang dan memulai aksinya sekitar pukul 21.00 WIB," imbuhnya.


Hal yang sama juga disampaikan oleh salah seorang warga Pelalawan yang pernah menjadi korban dari keganasan kelompok preman tersebut, kala itu ia pernah melintas dan ditahan preman tersebut, salah seorang dari preman langsung mengambil kunci dan meminta sejumlah uang. 


"Waktu itu mereka meminta uang sebesar Rp. 25 juta, tapi bos saya hanya sanggup Rp. 5 juta, lantas mereka mengancam tidak akan melepaskan mobil saya dan membawa ke Polres, namun setelah bos menyanggupi Rp. 10 juta dan menerima uang tersebut, barulah mobil saya dilepaskan," akunya.


Sementara itu, Herman (49) salah seorang pemilik warung makan di jalan lintas timur, Kabupaten Pelalawan meminta pihak kepolisian agar dapat menindak aksi premanisme tersebut, pasalnya aktivitas mereka itu mempengaruhi penjualan dan meresahkan masyarakat.


"Kami berharap pihak kepolisian bisa segera menindaklanjuti aksi premanisme ini, sebab sudah sangat meresahkan masyarakat dan pengendara yang melintas," pungkasnya.

Tag Terpopuler