Selama 2023, 2 Kali Gempa Landa Kuansing, Ini Dugaan Penyebabnya?
TELUKKUANTAN- Jurnal24riau.com-Lagi-lagi masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Riau dihebohkan adanya pemberitahuan dari BMKG bahwa pusat gempa berada di darat 19 KM Baratdaya Kuantan Singingi.
Pemberitahuan tersebut menyebar di berbagai grup WhatsApp dan media sosial. Sehingga mayarakat menjadi heboh. Gempa tersebut terjadi pada hari Senin, (11/12/2023) yang lalu pukul 17:16:40 WIB dengan skala 5.8 magnitude dan kedalaman 257 KM.
Namun, tidak seorangpun masyarakat Kuansing yang merasakan getaran gempa yang berpusat di Kabupaten Kuansing tersebut. Bahkan, masyarakat hanya tahu dari media sosial terkait pemberitahuan dari BMKG.
Kalaksa BPBD Kuansing, Andrizul ketika dikonfirmasi Wartawan Jumat (15/12/2023) menyebutkan bahwa kemarin itu, ada pemberitahuan dari BMKG. Namun pihaknya belum ada mendapat laporan adanya warga yang merasakan getaran gempa.
"Hingga saat ini, tidak ada laporan dari masyarakat Kuansing hingga saat ini. Kalau melihat dari pusat gempa, tentu warga kecamatan Singingi Hilir yang paling merasakan. Tapi sampai saat ini tidak ada yang mengaku merasakan getaran," kata Adrizul.
Senada dengan itu, Camat Singingi Hilir, Nasrul mengaku tidak merasakan getaran. "Kami juga heran, pusat gempa itu yang terdekat adalah Singingi Hilir. Tapi kami tidak merasakan getaran apa-apa," kata Nasrul.
Sebelumnya, masyarakat Kuansing juga pernah dihebohkan dengan adanya gempa bumi pada tanggal 4 Agustus 2023 sekira pukul 16.15 WIB yang lalu. Bahkan, saat itu banyak pihak yang menduga akibat ledakan dinamit PT Manunggal Inti Artamas (MIA).
PT MIA adalah sebuah Perusahaan pertambangan Batu Bara yang beroparasi di Desa Sungai Sirih, Kecamatan Singingi Hilir. Memang gempa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun sudah mengakibatkan 51 rumah warga mengalami rusak ringan (dinding retak, red) serta fasilitas umum milik Pemda Kuansing seperti 1 bangunan Sekolah dan 1 Puskesmas.
Dugaan tersebut atas dasar laporan dari masyarakat Desa Sungai Sirih kepada Pemda Kuansing saat itu. Atas laporan itu, dua hari setelah kejadian, Bupati Kuansing, Drs H Suhardiman Amby Ak MM langsung turun ke lapangan meninjau rumah warga yang rusak dan menyalurkan bantuan sembako serta monitoring ke lokasi PT. MIA.
Dari keterangan pihak PT MIA kala itu, bahwa perusahaan sedang libur. Kasus tersebut bahkan sempat ditangani Polda Riau. Dari pengakuan pihak perusahaan, mengakui adanya ledakan dinamik. Tapi, BMKG tidak bisa memastikan bahwa pemicu gempa itu berasal dari perusahaan tersebut.
Beberapa komentar warga memang ada yang menanyakan apakah gempa tersebut disebabkan oleh ledakan dinamik dari salah satu perusahaan yang di Kuansing. Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari BPBD Kuansing terkait pemicu gempa.