Terkait Ditreskrimum Polda Riau Kembali Panggil Saksi Dugaan Penghinaan Wartawan Yang Dilakukan Oleh Kuasa Hukum Ketua DPRD Bengkalis
Bambang, " Kami Yakin Dan Percaya Kasus Ini Pasti Akan Sampai Ke Meja Hijau,"
Megawati (Pengacara AWD)
PEKANBARU (jurnal24.com) ---- Kini Sub Unit IV Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau kembali memeriksa laporan saksi dugaan penghinaan profesi wartawan. Yang telah dilakukan oleh kuasa hukum ketua DPRD Bengkalis, Khairul Umam, yakni Elidaneti, Senin (2/10).
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sehingga kasus pencemaran profesi wartawan bisa tuntas dan tidak terus berkepanjangan. Dengan begitu, " kami yakin dan percaya kasus ini pasti akan sampai ke meja hijau," tegas Bambang yang didampingi rekan-rekan Aliansi Wartawan Duri (AWD).
Menurutnya Kuasa Hukum AWD, Megawati bahwa pemeriksaan dilakukan di Sub Unit IV Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau. Dua saksi dari kalangan wartawan dimintai keterangan selama 4 jam untuk melengkapi kasus yang dilaporkan oleh AWD.
"Dua saksi yang diperiksa hari ini merupakan saksi tambahan. Pekan lalu, 3 saksi juga sudah diperiksa dalam rangka melengkapi BAP perkara dugaan penghinaan profesi wartawan oleh Elidaneti, kuasa hukum Ketua DPRD Bengkalis Khairul Umam," ujarnya.
Dikatakannya, satu orang saksi lagi yang seharusnya diperiksa oleh penyidik berhalangan hadir. Pihaknya berharap penyidik minggu depan dapat melayangkan kembali pemanggilan kedua terhadap saksi tersebut.
"Dua saksi lainnya yang hadir pada acara konfrensi pers tersebut sudah diperiksa oleh penyidik. Kami rasa alat bukti sudah cukup untuk melengkapi BAP tersebut," kata Megawati yang juga Ketua Peradi Pekanbaru ini.
Sementara itu kasus dugaan penghinaan profesi wartawan tersebut berawal dari mosi tak percaya yang disampaikan 37 anggota DPRD Bengkalis terhadap Khairul Umam selalu ketua DPRD Bengkalis dan Syahrial selaku wakil ketua DPRD Bengkalis. Khairul Umam didampingi kuasa hukumnya Elidanetti mengelar konfrensi pers di rumah dinasnya untuk menjelaskan mosi tak percaya yang ditujukan kepadanya. Namun sayang, kuasa hukum Khairul Umam yang merupakan warga Duri itu malah memberi pernyataan yang melukai hati para jurnalis yang bertugas di negeri junjungan. Dalam konfrensi itu Elida menyampaikan 80 persen wartawan yang ada di kabupaten Bengkalis tunduk pada Pemerintah karena angka-angka yang dibayar. Elida juga menyampaikan uang receh bisa mengadaikan wartawan.
Pernyataan kuasa hukum Khairul Umam itu sontak menimbulkan reaksi keras dari sejumlah jurnalis yang bertugas di Bengkalis. Para jurnalis yang tak terima profesinya dilecehkan oleh Kuasa hukum Khairul Umam itu akhirnya membawa kasus itu ke ranah hukum.
Laporan dugaan penghinaan profesi ini disampaikan ke Polda Riau, Kamis (7/9) lalu. Pelapor dan dua saksi sudah dimintai keterangan terkait kasus itu, hari ini, Senin (2/10) dua saksi lagi dihadirkan ke Polda Riau untuk melengkapi BAP.
"Kami yakin dan percaya, kasus ini akan lanjut ke meja hijau hingga si penghina tahu bagaimana harusnya menghormati profesi seseorang. Jangan asal omong tanpa ada bukti, " ujar Bogel yang sering sapa. (rls)
