Facebook

 


Breaking News

PT PHR menggelar seminar bertajuk Pengembangan Desa Wisata dan Ekonomi Kreatif Pulau Rupat.

 


RUPAT UTARA - Pengembangan pariwisata di Kabupaten Bengkalis, khususnya di Pulau Rupat bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis semata. Namun, butuh dukungan semua pihak. Tidak terkecuali, perusahaan tempatan.



PT. Pertamina Rokan Hulu (PT PHR) sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di Negeri Junjungan, menyadari pentingnya keikutsertaan dalam pengembangan potensi pariwisata di Pulau Rupat.



Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), RUPAT UTARA - Pengembangan pariwisata di Kabupaten Bengkalis, khususnya di Pulau Rupat bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis semata. Namun, butuh dukungan semua pihak. Tidak terkecuali, perusahaan tempatan.


PT. Pertamina Rokan Hulu (PT PHR) sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di Negeri Junjungan, menyadari pentingnya keikutsertaan dalam pengembangan potensi pariwisata di Pulau Rupat.


Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT PHR menggelar seminar bertajuk Pengembangan Desa Wisata dan Ekonomi Kreatif Pulau Rupat.


Seminar yang dibuka Bupati Bengkalis, Kasmarni diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Andris Wasono itu, digelar di Aula Kantor Camat Rupat Utara, Kamis (13/10/2022).


Menurut Andris, khusus di Rupat Utara ada tiga Desa yang termasuk Desa wisata, yakni Tanjung Punak, Teluk Rhu dan Putri Sembilan.


Oleh karena itu, atas nama Pemkab Bengkalis, Andris menyambut baik upaya PT PHR menginisiasi kegiatan dimaksud. 


"Kegiatan ini bukti sinergi dan kolaborasi dalam membangkitkan pariwisata kepulauan dan bahari sebagai ring of beauty tourism Indonesia di kawasan strategis pariwisata nasional, yaitu Pulau Rupat," ucapnya.


Dijelaskannya lagi, Teluk Rhu, Tanjung Punak dan Putri Sembilan sebagai Desa wisata memiliki potensi bahari yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan.


"Salah satunya melalui pendekatan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan berbasis komunitas", ucapnya. 


Senior Analyst General PT PHR, Hardiyanto mengatakan kegiatan hari ini berjalan program pengembangan Desa Wisata dan ekonomi kreatif di pulau Rupat, dimana intervensi dan ruang lingkup kerjanya akan sedikit berbeda dengan apa yang sudah diaplikasikan di Desa Wisata Kampung Patin, yang lama dua tahun terakhir ini sudah berkali-kali menerima penghargaan tingkat nasional diantaranya pendamping Desa wisata terbaik se-Indonesia yang diberikan kepada sekolah tinggi pariwisata Riau, juara 2 anugerah Desa wisata Indonesia kategori kuliner dan sertifikasi Desa wisata berkelanjutan.


"Kami juga berharap materi yang disampaikan oleh para narasumber yang berkompeten akan dapat memperkaya wawasan peserta seminar ini terkait upaya pemerintah dalam mengembangkan Desa wisata di Indonesia dan khususnya menjadi langkah awal yang tepat untuk di pulau Rupat," jelasnya.


"Semoga dengan adanya kegiatan hari ini, pulau Rupat dapat menjadi salah satu lokasi Desa Wisata di Provinsi Riau yang masuk dalam peta jalan pemerintah provinsi Riau dalam mempromosikan Wisata di Provinsi Riau hingga ke tingkat nasional bahkan Internasional," tambah Hardiyanto saat memberikan sambutan.


Sementara itu, sebagai salah seorang narasumber, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, Edi Sakura yang diwakili Kepala Bidang Pariwisata, Alwizar memaparkan potensi, keunggulan dan kendala pengembangan pariwisata di Pulau Rupat.


Menurutnya, salah satu keunggulan pariwisata Pulau Rupat terletak pada sisi atraksi wisata alam yang eksotik, wisata budaya, wisata sejarah dan wisata buatan yang memiliki daya ungkit wisatawan.


Sementara, kendalanya ada disisi aksesibilitas, baik jalan arteri yang sedang dalam pengerjaan, maupun jaringan jalan dalam pulau yang menghubungkan objek wisata satu dengan objek wisata lainnya, yang perlu pembenahan.


Sedangkan pendukung dan daya tarik wisata adalah letak yang cukup strategis karena berdekatan dengan Malaka serta dukungan regulasi.


Di akhir paparannya, Alwizar menjelaskan bahwa perlunya struktur anggaran yang berimbang, antara pembangunan sarana dan prasarana wisata dengan peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha.


Hadir pada seminar tersebut Senior Analyst General PT PHR, Hardiyanto, Camat Rupat Utara Afrizal dan tamu undangan lainnya.

Seminar yang dibuka Bupati Bengkalis, Kasmarni diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Andris Wasono itu, digelar di Aula Kantor Camat Rupat Utara, Kamis (13/10/2022).


Menurut Andris, khusus di Rupat Utara ada tiga Desa yang termasuk Desa wisata, yakni Tanjung Punak, Teluk Rhu dan Putri Sembilan.


Oleh karena itu, atas nama Pemkab Bengkalis, Andris menyambut baik upaya PT PHR menginisiasi kegiatan dimaksud. 


"Kegiatan ini bukti sinergi dan kolaborasi dalam membangkitkan pariwisata kepulauan dan bahari sebagai ring of beauty tourism Indonesia di kawasan strategis pariwisata nasional, yaitu Pulau Rupat," ucapnya.


Dijelaskannya lagi, Teluk Rhu, Tanjung Punak dan Putri Sembilan sebagai Desa wisata memiliki potensi bahari yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan.


"Salah satunya melalui pendekatan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan berbasis komunitas", ucapnya. 


Senior Analyst General PT PHR, Hardiyanto mengatakan kegiatan hari ini berjalan program pengembangan Desa Wisata dan ekonomi kreatif di pulau Rupat, dimana intervensi dan ruang lingkup kerjanya akan sedikit berbeda dengan apa yang sudah diaplikasikan di Desa Wisata Kampung Patin, yang lama dua tahun terakhir ini sudah berkali-kali menerima penghargaan tingkat nasional diantaranya pendamping Desa wisata terbaik se-Indonesia yang diberikan kepada sekolah tinggi pariwisata Riau, juara 2 anugerah Desa wisata Indonesia kategori kuliner dan sertifikasi Desa wisata berkelanjutan.


"Kami juga berharap materi yang disampaikan oleh para narasumber yang berkompeten akan dapat memperkaya wawasan peserta seminar ini terkait upaya pemerintah dalam mengembangkan Desa wisata di Indonesia dan khususnya menjadi langkah awal yang tepat untuk di pulau Rupat," jelasnya.


"Semoga dengan adanya kegiatan hari ini, pulau Rupat dapat menjadi salah satu lokasi Desa Wisata di Provinsi Riau yang masuk dalam peta jalan pemerintah provinsi Riau dalam mempromosikan Wisata di Provinsi Riau hingga ke tingkat nasional bahkan Internasional," tambah Hardiyanto saat memberikan sambutan.


Sementara itu, sebagai salah seorang narasumber, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, Edi Sakura yang diwakili Kepala Bidang Pariwisata, Alwizar memaparkan potensi, keunggulan dan kendala pengembangan pariwisata di Pulau Rupat.


Menurutnya, salah satu keunggulan pariwisata Pulau Rupat terletak pada sisi atraksi wisata alam yang eksotik, wisata budaya, wisata sejarah dan wisata buatan yang memiliki daya ungkit wisatawan.


Sementara, kendalanya ada disisi aksesibilitas, baik jalan arteri yang sedang dalam pengerjaan, maupun jaringan jalan dalam pulau yang menghubungkan objek wisata satu dengan objek wisata lainnya, yang perlu pembenahan.


Sedangkan pendukung dan daya tarik wisata adalah letak yang cukup strategis karena berdekatan dengan Malaka serta dukungan regulasi.


Di akhir paparannya, Alwizar menjelaskan bahwa perlunya struktur anggaran yang berimbang, antara pembangunan sarana dan prasarana wisata dengan peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha.


Hadir pada seminar tersebut Senior Analyst General PT PHR, Hardiyanto, Camat Rupat Utara Afrizal dan tamu undangan lainnya.

Tag Terpopuler