Facebook

 


Breaking News

Dilarang Mau Meliput Anggota Dewan Sidak Ke PKS PCR Sebanga, Wartawan Akan Laporkan Sekurity Ke Polisi

Puluhan anggota dewan sedang berada di depan kantor PKS PCR. Sementara beberapa wartawan yang ingin meliput dilarang oleh oknum sekurity PCR atas perintah atasan.
DURI-Beberapa wartawan yang ingin melakukan peliputan di lokasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Permata Citra Ranggau (PCR) Sebanga, Kecamatan Mandau, Kamis (14/5) mendapat perlakukan tidak baik oleh sekurity. Sekurity yang ditugaskan di pos telah melarang untuk masuk karena ini sesuai intruksi pimpinan. Atas perbuatan oknum sekurity yang berinisial HO, wartawan yang merasa dirugikan akan melaporkan hal tersebut ke Polsek Mandau.

Tentunya hal ini menjadi tanda tanya. Kalau benar ini terjadi, sekurity tersebut bisa kenakan pidana 2 tahun penjara dan denda Rp500 juta. Sesuai dengan UU Nomor 40/1999 Tentang Pers pada Pasal 4 UU Menegaskan bahwa kebebasan pers dijamin sebagai hak asasi manusia. Bahkan pers juga telah dilindungi oleh UU.

Rasa kecewa tersebutlah yang disampaikan oleh salah satu wartawan online, Edi Nurat bersama dengan beberapa wartawan. Padahal kedatangan dirinya untuk meliput berita di PKS karena ada anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, komisi 2 yang melakukan sidak. Kedatangan mereka untuk melihat langsung tentang limbah PKS yang selama ini telah mencemari lingkungan. 

Akibat hal tersebut,  Edi Nurat sempat menghubungi salah satu anggota dewan yang ikut turun dan menyuruhnya masuk. Namun sekurity yang digaji oleh perusahaan ini tetap keras dan melarangnya. Bahkan wartawan yang mau mengambil foto dari luar lingkungan pabrik pun telah dilarang oleh orang berpakain biasa dan mengaku sebagai sekurity.

Atas sikap dan lalarangan ini, " saya bersama-sama rekan wartawan yang dilarang masuk akan melaporkan sekurity tersebut bersama pimpinan sekurity agar mereka tahu tugas dan tanggung jawab wartawan dalam meliput berita itu seperti apa. Jangan seenaknya saja. Kecuali tidak ada anggota dewan yang turun wajar kita dilarang," tegas Edi Nurat. (Tim)

Tag Terpopuler