Media Ibarat Mata Pisau yang Bisa Menguntungkan dan Merugikan
Ilustrasi media sosial. Foto: Kumparan. |
Media saat ini diibaratkan sebagai mata pisau, di satu sisi mempunyai manfaat yang positif namun di sisi lain juga bisa merugikan. Hal tersebut dikemukakan psikolog, Mahalia Putik, ketika diminta tanggapan terkait adanya kasus bunuh diri yang dilakukan siswa SD di Temanggung.
Dia menyampaikan saat ini media sangat terbuka, segala macam informasi bisa diakses dengan mudah, apalagi dengan semakin canggihnya alat komunikasi saat ini. Kendati demikian bukan berarti kita bisa menyalahkan media, bukan seperti itu akan tetapi lebih kepada kembali kepada bagaimana menyikapinya.
"Kalau kita mengibaratkan media itu kan seperti mata pisau, di satu sisi bisa bermanfaat karena wawasan kita jadi terbuka bahkan dunia bisa kita buka dari situ. Tapi dari satu sisi ketika kita tidak bijak, bisa menjadi sesuatu yang merugikan ketika informasi-informasi berita tentang bunuh diri atau kekerasan, kemudian itu di akses oleh anak-anak yang usianya masih dini, menerima informasi mentah tanpa difilter maka akan menjadi model. Jadi kalau kita tidak bijak media itu bisa menjadi mata pisau yang tidak menguntungkan,"ujarnya Selasa (8/10/2019).
Psikolog, Mahalia Putik, saat diwawancarai, Selasa (8/10/2019). Foto: ari. |
Oleh karena itu, media harus disikapi dengan bijak, sehingga informasi-informasi yang ada harus disaring terlebih dahulu.
Namun dia kembali menegaskan bahwa tidak serta merta lantas media yang disalahkan. Akan tetapi dalam hal ini orang tua harus bisa mendampingi dan memberikan pengertian dan pemahaman kepada anak sehingga anak bisa menyaring informasi yang benar.
"Intinya komunikasi, mendampingi dan memberikan perhatian kepada anak dan keluarga. Sebab manajemen pada sebuah keluarga itu sangatlah penting"katanya.
Menyinggung apakah ada tanda-tanda anak akan melakukan bunuh diri, dia mengatakan sulit untuk dideteksi. Akan tetapi yang paling kentara bisa dilihat salah satunya jika anak jadi murung, di lingkungan bermainnya tidak ceria lagi. Dia menarik diri dari pergaulan dan menjadi lebih tertutup, meskipun juga tidak selalu menampakan tanda seperti itu.
"Tetapi semua kembali pada orang tua, kalau orang tua proaktif sebenarnya hal seperti ini tidak perlu terjadi. Orang tua harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya, dalam hal ini bukan asal mendengarkan tapi di situ harus ada ketulusan lahir batin,"katanya. (kumparan.com)
Editor: YuniLink Sumber:https://m.kumparan.com/tugujogja/media-ibarat-mata-pisau-yang-bisa-menguntungkan-dan-merugikan-1s1HWzVNJxO
Editor: YuniLink Sumber:https://m.kumparan.com/tugujogja/media-ibarat-mata-pisau-yang-bisa-menguntungkan-dan-merugikan-1s1HWzVNJxO