Mengenal Rangkaian Ibadah Haji dari Awal sampai Akhir
Pelaksanaan Ibadah Haji |
Ibadah Haji merupakan rukun Islam kelima. Ibadah yang waktunya setahun sekali ini dimulai ketika jemaah memasuki Tanah Suci dari tempat-tempat yang telah ditentukan Syariat, atau dikenal dengan Miqat. Setelah memasuki Miqat, jemaah harus memakai pakaian ihram kemudian mengucapkan kalimat Talbiyah.
Sebagian jemaah boleh berniat ibadah haji saja, dan ini disebut Haji Ifrad. Atau jemaah berniat melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan, atau dikenal Haji Qiran. Jemaah juga boleh mendahulukan niat umrah dari ibadah haji, yang dikenal dengan Haji Tamattuk. Haji ini dilakukan dengan memakai ihram dari miqat dengan niat umrah pada musim haji, setelah tahallul, memakai ihram lagi dengan niat haji pada hari Tarawiah (8 Zulhijah). Bagi yang melaksanakan haji Tamattuk diwajibkan membayar dam.
Jemaah menjalani rangkaian ibadah haji mereka di area tempat-tempat suci, mulai dari Masjidil Haram di Mekkah hingga bukit Arafah, dengan melintasi Mina dan Muzdalifah. Setelah tiba di Mekkah, jemaah melakukan Thawaf Qudum (Thawaf Kedatangan) dengan tujuh kali putaran mengelilingi Ka’bah.
Di hari kedelapan Dzulhijjah atau lebih dikenal Hari Tarwiyah, jemaah meninggalkan Mekkah menuju Mina, yang berjarak enam kilomter. Jemaah menginap di Mina hingga hari Arafah (9 Dzulhijjah) kemudian kembali ke penginapan di hari-hari Tasyriq.
Setelah matahari terbit di hari ke-9 Dzulhijjah, para tamu Allah naik ke bukit Arafah untuk melaksankan Wukuf hingga Matahari terbenam. Mereka menjamak salat qashar Salat Zuhur dan Ashar saat Wukuf.
Luas bukit Arafah lebih dari 10 kilometer persegi dan terletak 10 kilometer dari Mina.
Kemudian jemaah menuju Muzdalifah yang terletak tujuh kilometer dari Arafah setelah selesai melaksanakan Wukuf malam itu juga. Mereka melaksanakan Salat Maghrib dan Isya secara jamak dan qashar. Kemudian jemaah mengumpulkan kerikil untuk melempar jumrah di Mina esok harinya dan jemaah menetap di situ sampai hari berikutnya, 10 Dzulhijjah.
Pada hari kesepuluh Dzulhijjah atau Hari Raya Idul Adha, jemaah kembali ke Mina untuk melempar kerikil di hari pertama melempar Jumrah Aqabah Al-Kubra.
Di Mekah, jemaah melaksanakan Thawaf Ifadha tujuh putaran. Jika jemaah telah melaksanakan Sa’i antara Safa dan Marwa tujuh kali setelah Thawaf Ifadha.
Selanjutnya jemaah melalui hari-hari Tasyriq di Mina dan melempar jumrah selama tiga hari; lempar jumrah kecil, sedang dan besar. Jika beberapa dari mereka mempercepat pada hari kedua belas tidak ada dosa baginya.
Thawaf Wada’ merupakan rangkaian terakhir dari ibadah haji. Jemaah mengelilingi Ka’bah sebelum pulang negara masing-masing.
Sumber: m.kiblat.net
Editor Dan Foto: Yuli