DPR Dorong Kemenkes Deteksi Dini Kasus Stunting di Indonesia
LINTAS1NEWS-Tingginya kasus balita kerdil (stunting) di beberapa wilayah di Indonesia disebabkan minimnya faktor ekonomi, kesehatan serta pengetahuan orang tua tentang pola asuh anak.
Menanggapi hal itu, Ketua DPR RI meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memberikan penyuluhan kepada setiap tenaga medis di seluruh daerah di Indonesia agar dapat meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya pencegahan dan pendeteksian dini terhadap stunting serta berperan aktif memantau kondisi dan perkembangan anak, terutama terhadap balita.
"Mendorong Kemenkes, Dinkes setempat bersama ahli gizi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemberian asupan makanan bernutrisi (empat sehat lima sempurna), makanan bergizi bagi ibu hamil, pentingnya memeriksakan anak secara rutin ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), pola hidup sehat dan bersih, pelayanan kesehatan yang tersedia, serta dampak dari gizi buruk terutama kepada anak-anak,"kata Bamsoetdalam keterangannya, Kamis (22/8/2019).
Bamsoet juga meminta Kemenkes melalui Dinkes agar bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membuat program yang dapat memberantas masalah perkembangan balita/stunting.
Selain itu, politikus Golkar itu menginginkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya (Ditjen Cipta Karya) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk berkomitmen dalam membangun dan menyediakan sanitasi yang layak dan akses air bersih/air minum yang baik.
"Mengingat minimnya akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor penyebab stunting," ungkapnya.
Lebih lanjut, tak lupa juga Bamsoetmengimbau masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat bagi diri sendiri maupun anak-anak serta menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing agar terhindar dari segala macam penyakit.(akurat.co)
Editor: Yuli