Penderita Penyakit Hemofilia Dapat Santunan "ACT Berangkatkan 3 Anak Ke RSCM Jakarta)
Laporan: Joni Romenggo SH
DURI-(BENGKALIS)-Ahad (23/6) pagi pimpinan dan tim ACT Duri memberangkatkan keluarga Hemofilia ke RSCM Jakarta. Seluruh biaya pemberangkatan trasportasi termasuk akomodasi dan uji labnya ditanggung oleh ACT Duri.
Kabar singkat disampaikan pimpinan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Duri, Hendi Gunawan saat akan melepaskan keberangkatan keluarga Hemofilia yang berjumlah 5 orang.
Lima orang yang diberangkatan ACT selain Desi Artha Dilla, ibu dari tiga anak-anak yang alami penyakit Hemofila antara lain M Rafa Putra (7) dan si kembar M Fathir Ar Rayyan dan M Fathar Ar Rayyan masih balita.
ACT Duri memberangkatkan tim koordinator Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) Duri, Erianti Rosida Saragih sebagai pendampingan.
"Biaya donasi masyarakat yang terkumpul dari ACT Duri sebesar Rp.23 juta digunakan biaya transportasi udara dan akomodasi serta uji lab di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta,"ungkapnya.
Sebelum pemberangkatan dilakukan jajaran ACT Duri, selain pimpinan Hendi Gunawan turut hadir tim program ACT Duri Andika. ACT menurunkan CRO Mesra Yolanda Absani, administrasi ACT Duri Hera Purwanti.
Selain itu terlihat tim Marketing Communication ACT Duri Muhammad Auzar dan tim GA Alsamsi Fauzi hadir juga tim Mediator Pendampingan dan Penanganan Kasus Terhadap Perempuan Dan Anak Kabupaten Bengkalis Refri Amd.
Menurut Refri dalam penjelasan singkatnya mengatakan penderita Hemofilia terlihat sehat dan seperti biasa saja dalam keseharian namun saat kondisi fisiknya akan merasa sangat lelah dan penderita kehilangan tenaga bisa ambruk.
Jika sudah begitu jika tak cepat ditanggulangi maka,persoalan baru timbul penderita Hemofilia akan terbentur kulitnya, saat jatuh akan alami lebam-lebam biru dan terus membesar.
"Jika tidak mendapatkan perawatan maka rasa sakit yang timbul sulit didiamkan tanpa serum suntikan. Bilamana terluka maka darah tak akan berhenti sebab zat pembekuan darah tidak ada hingga mendapatkan suntikan medis maka bisa tercegah. Hari ini, mereka tiga penderita anak dan ibunya berangkat ke Jakarta didampingi oleh tim HMHI," kata Refri yang punya kantor di Pokok Jengkol Duri.
Disebutkan Refri, penyakit langka dan obatnya sangat sulit juga di dapat selain ada di RSUD Mandau. Tiga anak yang menjadi penyandang yang mengeluhkan kesulitan terjadi itu telah kita koordinasikan dengan ACT Duri.
"ACT Duri memberikan santunan biaya pengobatan di RCSM Jakarta, transportasi Jakarta-Pekanbaru, akamodasi selama di Jakarta. Kita mendoakan semoga selamat pergi dan kembali lagi ke Duri. Tentunya harapan ACT Duri dan saya pribadi dan tim HMHI Kabupaten Bengkalis wilayah Duri, tiga penderita dapat temu uji labnya dan penderita mendapatkan perawatan yang baik. Bahkan Camat Mandau seusai kita kabarkan, sangat berterima kasih kepada semua pihak yang membantu. Kepada keluarga penderita diharapkan bersabar dan jangan putus asa,"kata Refri.
Sementara tim Hemofilia Kabupaten Bengkalis Erianti Rosida Saragih, di tempat terpisah sangat berterima kasih kepada ketua Satgas P2TP2 Kabupaten Bengkalis, atau saat ini bernama Tim Mediator Pendampingan dan Penanganan kasus terhadap perempuan dan anak Kabupaten Bengkalis.
"Saya berterima kasih kepada bapak Refri sebagai Ketua Satgas P2TP2 Kabupaten Bengkalis. Saat ini beganti nama Tim Mediator Pendampingan dan Penanganan Kasus Perempuan dan Anak Kabupaten Bengkalis telah turut membantu hingga berhasil berangkatkan penyandang Hemofilia ke Jakarta melalui kerjasama dengan ACT Duri,"ulasnya.