Kejar Buronan, Polisi Sumsel Dikeroyok dan Ditusuk 15 Preman
Ilustrasi Pengeroyokan |
LINTAS1NEWS-PALEMBANG-Seorang anggota Subdit III/Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan dikeroyok 15 orang preman saat sedang mengejar buronan di Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, Lorong Manggis, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Sabtu (23/2) malam.
Anggota polisi tersebut mengalami luka tusuk sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Dari informasi yang dihimpun, Brigadir Satu Agus (26) bersama rekan satu timnya tengah mengintai Agung, buronan kasus pembunuhan yang terjadi pada Agustus 2018 silam.
Saat melintas di depan Briptu Agus yang tengah mengintai, Agung curiga sehingga langsung mengambil langkah seribu. Briptu Agus yang tak mau incarannya lepas, mengejar Agung yang melarikan diri.
Namun tak disangka, Agung berlari ke arah 15 orang komplotannya yang sedang berkumpul. Briptu Agus pun dikeroyok dan ditusuk sebanyak tiga kali oleh gerombolan preman tersebut.
Saat ditemukan oleh rekan satu timnya, Agus sudah terkapar bersimbah darah sementara para pelaku melarikan diri. Briptu Agus pun segera dievakuasi ke RS Bhayangkara Palembang untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara mengatakan pihaknya telah menangkap satu orang tersangka pengeroyokan tersebut dan saat ini tengah diperiksa oleh penyidik Polda Sumsel.
"Jadi anggota kami ini dikepung 15 orang, tapi yang melakukan pemukulan dan penusukan hanya 5 orang. Sebanyak 4 orang lagi masih buron, kami kejar, bakal disikat itu. Mereka berani melukai polisi saat bertugas, kami tidak akan segan," ujar Kapolda usai ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Minggu (24/2).
Kapolda menjelaskan korban Briptu Agus mengalami tiga luka tusuk di bagian punggung, di pinggang, dan di dada. Saat ini kondisi Briptu Agus sudah membaik karena luka tusukan tidak mengenai organ vital.
Zulkarnain mengatakan masyarakat di lokasi pengeroyokan Briptu Agus tersebut memang diketahui kental dengan kriminalitas seperti peredaran narkoba, pembunuhan, penganiayaan serta pencurian. Sehingga mereka berani melawan polisi untuk melindungi kawanannya.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Perlahan tapi pasti akan saya sikat betul itu," ujar Zulkarnain. (idz/wis/cnn news Indonesia).