BNPB Pastikan Gelombang Tinggi di Anyer dan Lampung Selatan Bukan Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. - Fitri Wulandari/Tribunnews.com |
JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, memastikan bila naiknya air laut disertai gelombang tinggi di sekitar Pantai Anyer dan Lampung Selatan, Sabtu (22/12/2018) malam disebabkan gelombang pasang.
Apalagi saat ini menurut Sutopo sedang terjadi bulan purnama sehingga menyebabkan permukaan air laut naik.
BMKG telah melaporkan tidak ada gempa besar yang dapat membangkitkan tsunami, baik gempa di sekitar Selat Sunda maupun di Samudera Hindia.
"Jadi fenomena yang ada saat ini bukan tsunami. Tidak ada tsunami di wilayah Indonesia saat ini," kata Sutopo dalam keterangannya.
Fenomena gelombang pasang tersebut pun menurut Sutopo tidak ada hubungannya dengan erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Sejak tadi pagi memang terjadi erupsi, namun erupsi kecil yang tidak menimbulkan pengaruh kenaikan gelombang air laut," katanya.
Berdasarkan hasil pengamatan data pasang surut dari papan pengukuran (tidegauge) dari BMKG, beberapa data menujukkan bahwa memang terjadi pasang, di antaranga.
a. Tidegauge Serang tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9 meter.
b. Tidegauge Banten tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35 meter.
c. Tidegauge Kota Agung Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36 meter
d. Tidegauge Pelabuhan Panjang tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28 meter.
Menurutnya, BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD dan relawan masih melakukan penanganan di lapangan.
Evakuasi pun dilakukan di beberapa tempat, serta pendataan dan penanganan masih dilakukan.
BNPB pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang menyesatkan.
"Untuk sementara hindari aktivitas di sekitar pantai. Perhatikan kondisi lingkungan yang ada.
Sekali lagi disampaikan bahwa tidak ada tsunami. Yang terjadi adalah gelombang pasang di sekitar pantai," katanya.(Sumber: Tribunnews.com)
Sekali lagi disampaikan bahwa tidak ada tsunami. Yang terjadi adalah gelombang pasang di sekitar pantai," katanya.(Sumber: Tribunnews.com)