Sabar DH Sinaga : Nasib Pendidikan Dan Guru Di Kandis Masih Perlu Diperhatikan
Sabar DH Sinaga |
KANDIS-Potret pendidikan di sempena HUT PGRI Ke 73 Tahun ini bukan saja menjadi perhatian sejumlah petinggi negeri ini saja, namun juga seorang pria yang bernama Sabar DH Sinaga. Lelaki asal dari partai Demokrat ini juga menilai, sejumlah hal di dunia pendidikan, bahkan menyangkut hal guru masih perlu diperhatikan, dan ini sangat menjadi catatan tersendiri buatnya politisi ini.
Hal tersebut disampaikan beliau secara eksklusif kepada Lintas1News Senin (26/11) saat duduk coffee morning bersama pria yang memiliki segudang kata-kata cerdas namun mengandung syarat intelektualitas. Berikut tanggapan beliau yang berhasil dirangkum.
"Seharusnya bukan saya yang berkompeten untuk bicara hal pendidikan dan guru, harus ada yang ngomong, tapi mereka kayaknya lebih memilih diam. Apalagi setelah dikonfirmasi kepada mereka, oleh saudara ya. Baiklah, bagi saya pendidikan secara sektoral, khusus di Kandis sudah mengalami kemajuan meski masih banyak dibutuhkan perbaikan di banyak sisi. Semisal kekurangan tenaga pengajar yang profesional. Dan tingkat profesionalitas ini menurut saya bisa diukur dari "kepastian" nasib para guru. Kalau dapat, janganlah guru-guru ini diisi para honorer yang bergaji kecil. Kenapa...??? Karena mereka akan berorientasi mencari tambahan lain diluar pendapatan mengajar. Sehingga dapat dipastikan fokus kepada proses belajar mengajar menjadi bias,"ujarnya kepada media ini.
Sabar DH Sinaga juga menambahkan bahwa nasib para guru pun harus diperhatikan serius bukan saja sekedar kabar yang berhembus.
"Kita miris melihat potret pendidikan kita saat ini. Belum lagi saat ini kita mendengar banyak sekali kejadian-kejadian yang tak semestinya terjadi di dunia pendidikan. Sebagai contoh orang tua lapor polisi lah, guru yang dilecehkan murid lah, atau kebijakan-kebijakan sekolah/guru yang kadang tak sesuai dengan aturan yang ada. Sebagai contoh pungli yang terstruktur misalnya. Tapi begitu pun, yang terpenting adalah semangat melakukan perubahan itu tidak saja datang dari para guru, orang tua siswa, tapi dari seluruh elemen yang ada di Indonesia pada umumnya dan Kandis pada khususnya,"jelasnya seraya mengakhiri.
Memang sebuah pemandangan ironi yang tak perlu diragukan lagi, sejumlah polemik yang timbul saat ini yang seolah menghiasi dunia pendidikan, seolah menjadi mata rantai yang tak pernah putus. Belum lagi sejumlah fakta yang masih belum terkuak secara gamblang yang ada di balik tabir bernama pendidikan ini.
Amat disayangkan lagi, ketika terkait HUT PGRI ke 73, belum ada satupun statement yang didapatkan oleh media ini terkait konfirmasi HUT PGRI ini. Sangat disayangkan, saat seharusnya pihak yang berkompeten bicara, namun sepertinya malah memilih diam seribu bahasa. Ada apa dengan ini semua....?